SUMPHILOSOPHEIN

 /1/ menolak : pikiran tak berdoa bersama hati  sujud tak berimbang bersama niat  katup tangan tak berikrar bersama usaha  beda dengan menerima, menerima : seluruh sama  sama-sama berdoa  pula berdosa,  kapan kau berani ? memulai untuk menerima, pun, memulai menolak?  #waktu rokok diujung abu

kembali berpikir sejak Tuhan berbaik hati  meninggalkan jejak disetiap makhluk, jejak jejak yang mungkin ( sebelah mata ) tak melihat seluruh. Merajalela tuhan gadungan merunduk bermain diantara uang. kembali bercerita sejak Tuhan bersabda romantis :  " Segala yang kuciptakan baik adanya"  baik adanya bukan diada-adakan begitu saja. Menginjak Sabda itu nihil, namun segerombalan manusia  penuh ingin dan nafsu bukan hanya menginjak  parahnya : membunuh Sabda ! lalu lalang berterbangan serabutan ucapan belum normal  tanpa risau tanpa meracau  segerombalan manusia itu membabi buta SabdaNya. apalagi yang hendak ditolak ? tak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia, termasuk : Ganja ! *diskusi kamarku.

 Sesampainya diujung susah  banyak susah lagi berikutnya  sampai susah itu menjadi berlipat ganda  susah menjadikan semuanya susah ! kelak, ingatan tak bertuan  akan kembali ke susah  teriak kesana jawabannya : susah ! apalagi berdiam saja. padamulanya memang Sabda,  seharusnya susah.