Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

TOLONG JANGAN KAU BUKA BAJUMU !

 di tempat :  seluruh bertaruh, berseru sesekali  desah ( mungkin ) di waktu :  jumpa yang paling anggun bertekuk lutut sepasang mata  kemudian, sepasang ingin  bertamu di sunyi dan  kita  yang belum sepakat tentang  " Bajumu yang kau tinggalkan di sisi sunyi "

MENDESAK JUMPA

(i) waktu waktu membuang diri  ruang juga mengikuti kemana saja waktu dan ruang  senantiasa berkelana bersama. (ii) berbeda dengan hati  hati kemana saja ia bepergian selalu sendiri, karena hati jika ada dua atau lebih mungkin tak selesai puisi bodoh ku ini. #gits

SAMPAI HUJAN DERAS

 1. sampai hujan deras, kita belum sempat menukar tatapan, hanya ada saja yang tak bisa kita tolak:  yaitu hujan deras yang melanda rasa. 2. kira-kira hujan berhenti kapan? apakah sebelum kita sepakat iya ? atau berlapang dada menolak ? 3. moga-moga sesampainya kita di rumah, kita boleh berkisah tentang:  hujan deras yang tak bisa kita sembunyikan. 4. kini, hujan semakin deras tetapi kita masih belum berani melupakan. mengapa(mu)  selalu menjadi jawaban yang tak pernah usai. MAKASSAR KOTA HUJAN !

TUAN(KU) API

 1. bertuan pada api, kita mulai mengira-ngira, ada apa di ujung ruang yang melawan imajinasi 2. kadang tuan berkhayal menyajikan realita tak sebagus otak sebab semu terpanggil di belahan dadanya 3.  kalau tuan berkenan, biarkan api saja yang membumihanguskan sebelum jauh berair mata dan sepanjang malam hanya tertawa ! HAHAHAHA